Kamis, 03 Januari 2013

Tulisan 4

Cita-Cita Ku

Sejujurnya sampai saat ini saya belum tau cita-cita saya ingin menjadi apa. Mungkin karna terlalu banyak yang saya ingin capai dalam hidup saya. Tapi ketika saya kecil, ketika saya ditanya ingin menjadi apa, saya pasti menjawab ingin menjadi dokter. Yap, semua anak kecil pasti menjawab seperti saya. Tapi saya menyadari dari kecil kalau saya akan gagal menjadi dokter karna melihat darah pun saya tak mampu.

Tiba saatnya saya mulai memasuki SMP, ketika dengan mantap teman-teman saya sudah mengetahui mereka ingin menjadi apa. Saya memilih untuk menjadi insinyur bangunan seperti ayah saya. Yang terbayang oleh saya adalah jadi insinyur itu banyak uang (anak kecil, maklum). Saya tidak berpikir bahwa menjadi insinyur bukan hal mudah. Saya harus bisa menggambar, jago matematika. Sedangkan saya? Saya jago gambar. Gambar gunung dengan pohon dan tak lupa burung yang hanya saya gambar dengan angka 3. Sekedar informasi, saya tidak pernah merubah formasi gambar gunung saya. Begitu juga dengan matematika. Saya bisa tambah-tambahan, kurang-kurangan, kali-kalian, kalo bagi-bagiannya sedikit saya bisa. Kalo mulai banyak, saya nyerah sampai saat ini. Harapan saya menjadi insinyur pun tumbang.

Ketika saya SMA, tiba saatnya saya untuk penjurusan. Kebetulan saya memilih mengambil jurusan IPS. Karna memang saya gak dapet IPA. Selama saya SMA, banyak cita-cita yang terlintas dalam pikiran saya. Ingin menjadi artis salah satunya. Tapi lama-lama saya tidak tertarik dengan cita-cita itu. Karna saya rasa takdir menjadi 'artis' yang justru tidak tertarik pada saya. Pernah juga saya berfikir untuk menjadi pengacara. Tapi lagi-lagi, bakat itu tidak ada dalam diri saya. Saya aja takut polisi bu, pak :( Cita-cita terkonyol saya adalah menjadi mbak-mbak Mcd. Karna kecintaan saya terhadap ayam mcd waktu itu. Saya berpikir mbak-mbak mcd setiap pulang akan membawa ayam-ayam sisa. Tapi cita-cita itu di tentang oleh semua orang (yaiyalah).

Saat ini saya sudah kuliah, mengambil jurusan sastra inggris. Sebenarnya saya sendiri tidak tahu kenapa mau ngambil jurusan ini. Saya hanya mengikuti saran dari tante saya waktu itu. Jadi soal cita-cita, sampai saat ini saya belum tahu ingin menjadi apa. Yang saya tahu, saya hanya ingin membahagiakan ibu saya. Soal bagaimana caranya saya membahagiakan ibu saya ketika saya besar nanti, saya serahkan kepada Allah YME.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar