Minggu, 17 November 2013

INVESTIGASI

SRIWIJAYA AIR TERGELINCIR DI BANDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 230 PK CKN dengan rute Jakarta-Yogyakarta-Balikpapan yang membawa 131 orang penumpang. 118 penumpang dewasa, 7 anak dan 4 bayi dan 4 awak pesawat, mengalami kecelakaan di ujung runaway 27 Bandara Adisucipto. Selasa (20/12) sekitar pukul 17.13 WIB, Pesawat Sriwijaya Air jenis Boeing 737-300 ini hingga petang belum dievakuasi dan masih berada di ujung sebelah timur landasan bandara tersebut. Tak pelak Pesawat berwarna biru, merah dan putih menjadi tontonan masyarakat meski mereka harus menyaksikannya dari kejauhan. Menurut berbagai sumber yang berhasil dihimpun karena menunggu hasil pemeriksaan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk penyelidikan lebih lanjut. Manager Operasional PT Angkasa Pura I Bandara Adisucipto, Agus Tugiarto, Rabu (21/12) menjelaskan pesawat masih di ujung landasan (runway). Untungnya, belum dievakuasinya pesawat itu tak sampai mengganggu penerbangan di bandara karena jaraknya jauh dari landasan pacu utama. Menurut Agus pesawat mengalami kerusakan di bagian bawah dan perut dan Komandan Lanud Adisucipto, Marsekal Pertama Abdul Muis bersama tim Kementerian Perhubungan beserta tim teknis dari Sriwijaya sempat melihat kondisi pesawat "Tim dari Sriwijaya hanya boleh melihat dan kewenangan untuk melakukan penyelidikan ada di KNKT. Aktivitas penerbangan pesawat komersial atau militer tidak terganggu. Hari inI layanan bandara sudah normal. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah pesawat yang naik turun tanpa ada hambatan dan berjalan lancar,” katanya.
Dugaan sementara pesawat tergelincir dan membentur pembatas bandara karena cuaca. Namun beberapa penumpang menyatakan bahwa pesawat sudah bermasalah sejak mendarat di Bandara Juanda Surabaya. Penumpang yang duduk di kursi nomer 7C. Rusidi menyatakan rem Sriwijaya Air sudah mengeluarkan bunyi sejak landing di Surabaya. Menurut Asisten manager Humas dan Tapor (Data dan Laporan) PT Angkasa Pura I Isye Yuviana bandara memang sempat ditutup pada pukul 14.30-15.15 WIB akibat cuaca buruk, kemudian harus ditutup kembali pasca peristiwa tersebut. Manajer Operasi PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta Agus Tugi Arto membenarkan, pesawat sebenarnya sempat akan dialihkan ke Bandara Adi Sumarmo Solo karena kondisi landasan Adisucitpto yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pendaratan. Namun Bandara Adi Sumarmo pun ternyata juga mengalami penutupan dan akhirnya pendaratan pesawat dialihkan ke Bandara Juanda Surabaya. Pesawat naas tersebut kini masih berada di sisi paling ujung landasan dan di luar runway Bandara Adisutjipto.
Hingga saat ini pihak Angkasa Pura I Bandar Udara International Adisutjipto belum bisa memberi keterangan resmi kepada media karena masih mendata dan mencari penyebab tergelincirnya pesawat itu. Menurut Agus, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) baru tiba di Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta, hari ini, Rabu (21/12) ini. “Tim KNKT akan melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan. Sampai saat ini belum dapat diketahui penyebab tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air tersebut,” terang Agus. Ia mengatakan kejadian tersebut bermula setelah pesawat Sriwijaya Air berangkat dari Jakarta pukul 13.45 WIB, sekitar 50 menit kemudian seharusnya sudah mendarat di Adisutjipto Yogyakarta. Namun, kata dia, karena saat itu bandara ditutup akibat cuaca buruk, dan jarak pandang hanya 500 meter, maka pendaratan dialihkan ke Surabaya. Pesawat tersebut di Surabaya mengisi bahan bakar, dan berangkat lagi menuju Yogyakarta. Agus mengatakan, pesawat Sriwijaya Air tersebut sebenarnya direkomendasikan mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada pukul 17.05 WIB. Namun, karena saat itu ada pesawat Garuda yang mendarat, maka baru pukul 17.13 WIB Sriwijaya Air bisa mendarat. "Namun, saat melakukan pendaratan, pesawat Sriwijaya tidak terkendali karena tidak bisa direm, sehingga terus melaju hingga sisi timur landasan, dan kemudian tergelincir di sisi kiri landasan, serta terperosok di area rumput, baru pesawat bisa berhenti, pesawat mengalami kerusakan di bagian roda depan dan roda samping kanan," katanya. Akibat ditutupnya bandara Adisucipto, lebih dari 1.000 calon penumpang tidak terangkut dan harus kembali pada Rabu pagi. Usai melakukan penyelamatan, satu unit mobil pemadam kebakaran justru terperosok di ujung landasan. Kejadian itu, memaksa pihak Bandara untuk mendatangkan crane untuk menarik truk tersebut. "Truk foam tender itu, menginjak bagian lumpur sehingga terjebak, saat melaksanakan upaya rescue terhadap pesawat Sriwijaya Air yang tergelincir," terang Agus. Mobil foam tender tersebut, bertugas menyemprotkan cairan busa ke badan pesawat Sriwijaya yang tergelincir di ujung timur landasan pacu bandara.
Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut, namun penumpang rata-rata mengalami luka lecet akibat berdesakan keluar dari badan pesawat.

OPINI

Pentingnya Sastra di Sebuah Bangsa

Frankfurt Book Fair merupakan pameran buku terbesar di dunia, juga salah satu event budaya paling penting di Eropa. Diselenggarakan sekali setahun, pada bulan Oktober (9-13 Oktober). Pameran ini menjadi perhatian ribuan media dan publik di negara-negara berbahasa Jerman, juga di seluruh Eropa, bahkan dunia internasional.

Mengapa sastra yang menjadi fokus utama di sana? Karena dunia mengukur peradaban sebuah bangsa itu melalui novel yang ditulis para sastrawan. High level culture is high level novel. Mengapa? Sebab melalui bacaan itulah orang dari berbagai negara bisa mengetahui watak dan jati diri manusia dalam sebuah bangsa secara lebih jujur dan utuh. Ada watak dan peristiwa di dalamnya, juga pembaca bisa menenggelamkan diri ke dalam jiwa dan batin manusia Indonesia yang nyata.

Puisi juga ada dalam posisi yang sama. Bahkan, isi puisi lebih menampilkan semangat, spirit, keindahan bahasa, dan kreativitas manusia dalam sebuah bangsa. Hanya bedanya, puisi itu di mana saja di dunia ini, ia hanya bisa dinikmati oleh sedikit orang saja. Lain dengan novel yang lebih banyak orang bisa menikmatinya.

Oleh karena itu, novellah akhirnya yang menjadi primadona. Film atau teater bisa saja mengambil peran yang sama dalam konteks ini, tetapi ia tidak bisa dibolak-balik, dibaca-baca ulang dengan mudah bagian-bagian pentingnya untuk direnungkan, sebagaimana watak sebuah buku. Sayangnya di Indonesia sastra sepertinya hanya dipandang dengan sebelah mata saja.

Indonesia juga harus menyajikan buku yang telah diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jerman, menyiapkan dana untuk program terjemahan buku sastra Indonesia, baik untuk keperluan pameran buku itu dan mungkin juga di berbagai kota Jerman, dengan melibatkan para sastrawan Indonesia. Para penulis juga mengunjungi pameran buku Leipzig atau pameran lain di Berlin yang berhubungan dengan festival sastra di Jerman untuk menjajaki kemungkinan bagaimana bisa menampilkan para penulis Indonesia, menyiapkan acara peluncuran buku disertai dengan acara seperti pembacaan karya.

Saya kira yang paling penting dan mendesak untuk dikerjakan Pemerintah Indonesia adalah menerjemahkan novel Indonesia kontemporer karena pengerjaannya akan memakan waktu. Karena itu harus dikerjakan sekarang! Sementara untuk bisa tampil di FBF 2015 minimal 30 judul novel sudah harus diterjemahkan dalam bahasa Jerman. Tak hanya itu, juga sudah perlu dicari sejak sekarang kontak kerja sama dengan penerbit di Jerman. Penerbit mana yang kiranya akan sedia menerbitkan terjemahan itu. Penerjemah sastra dari bahasa Indonesia ke bahasa Jerman saja hanya sedikit. Bisa disebutkan yang paling aktif dan sudah menjadi sahabat para sastrawan Indonesia bertahun-tahun, Berthold Damshäuser yang selama ini utamanya menerjemahkan puisi. Lalu Peter Sternagel yang menerjemahkan novel Saman dan Laskar Pelangi. Juga ada Katrin Bandel yang bisa banyak diharapkan karena dia bermukim di Indonesia atau Silke Behl di Jerman dan Dudy Anggawi yang tinggal di Jerman, tapi ulang-alik Indonesia.

Lalu setelah diterjemahkan, buku itu harus diterbitkan penerbit di Jerman. Tidak bisa diterbitkan sendiri oleh penerbit Indonesia lalu diboyong ke Jerman karena kaitannya dengan distribusi di negara-negara berbahasa Jerman (selain Jerman, juga Swiss dan Austria) atau Eropa pada umumnya. Manakah kiranya penerbit di Jerman yang mau menerbitkan buku sastra Indonesia hasil terjemahan itu nanti? Mungkin Horlemann yang selama ini memang fokus ke Asia Tenggara dan sudah cukup banyak juga menerbitkan karya-karya sastra Indonesia, seperti Armijn Pane, Mochtar Lubis, Rendra, Pramoedya Ananta Toer, dan Ahmad Tohari. Bisa pula penerbit yang masih baru mulai merintis terbitan buku-buku Asia, Regiospectra atau Union Publisher, penerbit berbahasa Jerman di Swiss yang menerbitkan lebih banyak lagi buku-buku Pramoedya Ananta Toer.

Penerjemahan karya sastra dalam bahasa Inggris juga mengalami nasib sama. Selama lebih dari 25 tahun Yayasan Lontar dibiarkan aktif berusaha sendiri memperkenalkan sastra Indonesia ke dunia luar. Tak pernah ada campur tangan pemerintah dalam soal itu. Agaknya benar sastra Indonesia merupakan yatim piatu, tak terurus. Apalagi membayangkan sastra Indonesia juga diterbitkan ke dalam bahasa-bahasa di dunia lain: Jepang, Mandarin, Korea, Spanyol, Rusia, dan Perancis misalnya. Lontar sudah memulai dalam bahasa Inggris.

Frankfurt Book Fair 2015 kiranya perlu menjadi titik tolak bagi Pemerintah Indonesia untuk lebih agresif memperkenalkan sastra Indonesia kepada dunia. Memang selama ini sudah ada langkah-langkah menyebarkan budaya Indonesia di berbagai negara dengan misalnya menyajikan tarian, musik gamelan, angklung, wayang kulit, dan seterusnya yang lebih merupakan budaya tradisional dan budaya lisan. Perlulah diperkenalkan bahwa Indonesia tak hanya itu, tapi juga merupakan bangsa yang telah berhasil mengembangkan budaya aksara modern, seperti telah lama terbukti melalui Kesusastraan Indonesia Modern.

Jumat, 15 November 2013

5 Places to visit in Australia

1. The Great Ocean Road (Victoria)

Back to map
Helicopter view of the Great Ocean Road
Follow the link to see the full sized high
quality Great Ocean Road photo
The Great Ocean Road is arguably one of the best scenic drives of the world. Its official length is 243 kms (approximately 150 miles), but it will take you a full day to enjoy it due to the narrow and windy traffic lanes (only one in each direction). It hugs the coast line with panoramic views of the ocean and cliffs, and it winds its way through cool climate rain forests.
There are many beaches that you can stop and swim at along the drive, and also numerous townships, hikes, and other attractions for you to partake in. For more details please visit www.visitvictoria.com.

2. The Grampians National Park (Victoria)

Back to map
The Grampians National Park.
Follow the link to see the full sized
high quality Grampians photo
Located 175 kms north of Warrnambool (the official end of the Great Ocean Road) is the Grampians National Park and the township of Halls Gap. The park is 1,672 km² in size and is host to amazing hikes, series of low-angled sandstone ridges, and is one of the richest Indigenous rock art sites in south-eastern Australia.
Its beauty and grandeur are well known to locals, and stuns all who come to visit. You can almost feel the magic of the Indigenous dream time legends in the land around you. For more details please visit parkweb.vic.gov.au and www.visitvictoria.com.

3. Sydney (New South Wales)

Back to map
The Sydney Opera House with a sailboat in the foreground.
Follow the link to see the full sized
Sydney Opera House photo
While many Australian's will scoff when they read this, believing Australia has many better attractions, the reason Sydney has made the list is because it is such an iconic feature of Australia. For those of you have made a flight from potentially the other side of the world, if you come and don't see Sydney, it's a bit like going to Germany and not drinking a beer, or to England and not seeing London, or America and not trying a hot dog.
There is plenty to see and do in Sydney apart from the well know attractions of the Harbour Bridge, the Opera House, and Bondi/Manly beaches. Sydney is host to the great Taronga Zoo, there are festivals on all year long, it is steeped in Australian pioneering history, and much more. For more details please visit www.sydney.com.

4. Byron Bay (New South Wales)

Back to map
The main beach at Byron Bay.
Original image available here at flickr.com
Located in New South Wales, just south of the Queensland border, Byron Bay is popular with not just international tourists, but is also a favourite holiday destination of Australians. The lighthouse is amazing at sunset (and it is the most easterly part of mainland Australia). There are a range of music festivals over the year that attract international and local musicians alike.
Locals again may turn their nose up at this selection, but it's hard to argue that it's not a beautiful place. However, the price you pay for this is that it is tourist central, home to thousands of backpackers at any one time. Despite this fact, the kilometres of pristine beach, the weather, surfing, scuba diving, and other attractions will ensure that Byron Bay remains one of Australia's top tourist destinations for years to come. For more details please visit www.byronnaturally.com.au.

5. Fraser Island (Queensland)

Back to map
Swimming in rock pools on Fraser Island
Follow the link to see the full sized high
quality Fraser Island photo
Located just off the coast near Hervey Bay, Fraser Island is the largest sand in the world. With over 120 kilometres of pristine beaches it's easy to understand why thousands of people visit each month. The most popular way to get around the island is by hiring a 4wd for 2-3 days and explore where ever your fancy takes you.
With inland fresh water lakes, rainforests with rare flora and fauna, the Dingo, wrecks for snorkelling and scuba diving, gorgeous beaches, and much more, it's no wonder this paradise is such a sought after tourist destination. For more details please visit www.nprsr.qld.gov.au.

Jumat, 08 November 2013


Guide: Hello Sir, I'm your tour guide.
Tourist: Oh hi, what's your name?
Guide: My name is Indah, Sir.
Tourist: Oh yea Indah. My friend was told me about your name. But i'm forget, sorry. 
Guide: No problem, Sir. Is it your first time at this place?
Tourist: Yup, this is my first time to coming here.
Guide: If you have any questions while we're going along, please don't hesitate to ask.
Tourist: I have a question actually.
Guide: Sure, what's that?
Tourist: Do you have any festival coming up in this month?
Guide: Yes sir, we have Dassera coming up on 24th October.
Tourist: Oh, really? And what is this festival all about?
Guide: Through this festival we celebrate victory of Lord Rama over Ravana, or the victory of good over evil.
Tourist: Oh, that's great! How do you celebrate this festival?
Guide: We celebrate this festival through social gatherings and food offerings to the gods at home and in temples.
Tourist: By the way, what is your phone number, Indah?
Guide: i'll give you my name card, Sir.
Tourist: Great! So i can call you if i need you.
Guide: Sure, here Sir.
Tourist: Thanks Indah, thanks for a lot of information.
Guide: you are welcome, Sir. See you later.
Tourist: see you, Indah.


Indah Lestari
13611562
3SA04
5 Tempat Wisata yang Harus Di kunjungi di Vietnam


1. Tempat Wisata Indah Ha Long Bay - Vietnam
Tempat Wisata Indah Ha Long Bay - Vietnam
Ha Long Bay
Ha Long Bay terletak di utara Vietnam dengan 120 kilometer garis pantai yang panjang dan jika diterjemahkan secara harfiah adalah "Teluk Descending Dragons". Daya tarik utama dari wisata di Vietnam, Ha Long Bay memiliki ribuan pulau, yang masing-masing diatasnya mempunyai vegetasi hutan tebal, membentuk pemandangan laut pilar batu kapur yang spektakuler. Beberapa pulau yang berlubang, dengan gua-gua yang sangat besar, pulau-pulau lain yang termasuk danau dan beberapa dukungan desa nelayan yang mengambang.

2. Tempat Wisata Menarik Thien Mu Pagoda (Hue) - Vietnam
Tempat Wisata Menarik Thien Mu Pagoda (Hue) - Vietnam
Thien Mu Pagoda (Hue)
Pagoda Thien Mu di Hue adalah sebuah pagoda tertinggi di Vietnam. Pagoda ini menghadap ke Sungai Parfum dan dianggap sebagai simbol yang tidak resmi dari bekas ibukota kekaisaran. Candi ini dibangun pada tahun 1601 pada masa pemerintahan Lords Nguyễn. Pada awal dibangun sangatlah sederhana, tetapi seiring waktu berjalan terus dipugar dan diperluas dengan berbagai fitur yang lebih rumit.

3. Tempat Wisata Hoan Kiem Lake (Hanoi) - Vietnam
Tempat Wisata Hoan Kiem Lake (Hanoi) - Vietnam
Hoan Kiem Lake (Hanoi)
Hoan Kiem Lake adalah salah satu tempat utama yang indah di kota dan berfungsi sebagai tempat rekreasi favorit para penduduk setempat. Hoan Kiem berarti "pedang kembali", dan nama ini berasal dari sebuah legenda di mana Raja Le Loi diberi sebuah pedang magis oleh para dewa, yang ia gunakan untuk mengusir para penyerang dari Cina.

4. Tempat Wisata Hoi An - Vietnam
Tempat Wisata Hoi An - Vietnam
Hoi An
Hoi An telah menjadi pelabuhan internasional dari abad ke-16 meskipun bisnis pengiriman serius sudah lama pindah ke kota Da Nang. Jantung kota masih di Old Town, penuh dengan jalur berliku dan toko-toko yang bergaya Cina. Terkadang juga disebut dengan "Venice of Vietnam" karena sebuah kanal sempit yang membelah bagian dari kota.

5. Tempat Wisata Phu Quoc - Vietnam
Tempat Wisata Phu Quoc - Vietnam
Phu Quoc
Phu Quoc adalah sebuah pulau terbesar di Vietnam yang terletak di depan pantai Kamboja. Pulau ini memiliki hutan tropis yang masih murni, terumbu karang rusak dan pantai yang besar. Salah satu pantai, bernama Bai Dai (Long Beach), dipilih oleh ABC News sebagai salah satu dari lima pantai yang indah dan bersih. Phu Quoc terkenal sebagai tempat memproduksi mam nuoc yang terbaik atau saus ikan yang difermentasi di seluruh dunia.

Rabu, 06 November 2013

Feature


Kadun,
Dari Petani Untuk Calon Jurnalis

Kesadaran bahwa pendidikan begitu penting bagi anak-anaknya dan kewajiban menuntut ilmu menjadi penyemangat bagi Kadun untuk memperjuangkan keinginan anaknya menjadi calon jurnalis. Tak mengenal apa pekerjaan yang ia lakoni dan tak perduli berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk membiayai sekolah anaknya.
Sejak tahun 2010, anaknya mulai duduk dibangku perkuliahan. Bermodalkan hasil sawah yang didapatkannya ketika musim panen lalu, ia mampu memasok kebutuhan biaya yang harus dibayarnya. Mulai dari pembayaran DPP jurusan Komunikasi yang agak mahal, semua pembayaran dikampus hingga pembayaran uang kos.
Kadun adalah seorang petani di sebuah desa yang terletak di kecamatan Pandaan, kabupaten Pasuruan. Umurnya yang sudah setengah abad tak mengahalangi niat baik anaknya untuk menuntut ilmu. Dia tak pernah bosan menjalankan rutinitas yang sudah lama ia lakoni sejak kecil. Mulai berangkat kesawah sebelum matahari terbit kemudian pulang untuk sholat dhuhur dan kembali lagi kesawah sampai sebelum matahari tenggelam.
“Begitulah rutinitas saya setiap hari, kami tak menyebutnya ke sawah melainkan ke kantor. Bukan hanya orang kota saja yang ke kantor. Petani seperti saya juga ke kantor, yakni sawah,” ucapnya dengan sedikit tawa.
Bapak beranak tiga ini tak ingin nasib anaknya berakhir seperti dirinya yang harus putus sekolah sejak Sekolah Dasar lantaran keterbatasan dana. Ia memang lahir dari keluarga miskin pasangan petani Syukur (alm) dan Warsini (alm). Semua pekerjaan ia lakoni untuk menutupi biaya hidupnya. Mulai menjadi petani, tukang panggul gabah hingga menjadi makelar gabah di desanya.
Jika petani lain akan kaya dengan hasil panennya ketika waktu panen tiba, tidak dengan petani yang satu ini. Pekerjaan yang dilakoninya sebagai makelar gabah di desanya menuntutnya untuk berhutang demi menutupi pembayaran gabah yang dijual kepadanya. Dia harus mengangkut gabah yang dijual kepadanya, satu-persatu karung gabah diangkutnya ke gudang dengan motor Suzuki yang sudah tua. Karung demi karung diangkatnya ke atas timbangan untuk ditimbang. Kemudian ditatanya dengan rapi tumpukan gabah itu didalam gudang menunggu giliran untuk dijemur dan menunggu waktu yang tepat untuk dijual agar mendapatkan keuntungan yang sepadan. Akan tetapi, tak jarang juga ia mengalami kerugian jika sewaktu-waktu harga gabah atau kedelai turun.
Baginya, tak gampang menjadi seorang petani. Ia harus mampu memutar otak agar hasil panen bisa mencukupi semua kebutuhan hidup. Meskipun hasil panen jika dihitung kelihat banyak, tetapi sebenarnya keuntungan yang didapatkannya tak sebanding dengan modal yang digunakan untuk menanami kembali sawahnya dan perawatannya.

Arti Penting Pendidikan

Meskipun ia hanya seorang petani, tetapi dia begitu mengerti akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Ia paham bahwa perkembangan dunia tidak dapat dipungkiri akan bertambah maju. Jika anak-anaknya tidak mengenyam pendidikan, maka akan jauh tertinggal dibelakang. Ini semua dilakukannya lantaran memang sudah kewajibannya sebagai orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
Kalau orang di desanya memilih untuk mencukupkan pendidikan anaknya sampai bangku sekolah menengah keatas, tidak dengan Cak Kat, sapaan akrabnya. Cak Kat begitu miris melihat realitas apa yang terjadi didesanya. Padahal menurutnya kalau dilihat dari sisi ekonomi, mereka lebih mampu bahkan berlebih jika mau menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi.
Sedikit bercerita tentang keadaan kampungnya, cak kat mengatakan bahwa dari ratusan anak muda di desa, bisa diitung dengan jari yang mau meneruskan pendidikannya dan tau arti pentingnya pendidikan. Sebagian dari orang tua masih belum mengerti akan pentingnya menuntut ilmu, begitu juga dengan anak-anaknya. Yang terlintas dipikiran masyarakat hanya bagaimana mendapatkan kerja bermodalkan ijazah SMA.
Bahkan masyarakat sudah pesimis terlebih dahulu tidak akan mampu menyelesaikan administrasi pembayaran selama sekolah. “Padahal, kalau mereka niat dan mau pasti akan dipermudah jalannya oleh Allah, rezeki itu sudah ada yang mengatur, apalagi buat pendidikan ada saja rezeki yang datang ketika tiba waktu pembayaran” ujarnya dengan yakin.
Cak Kat begitu bersyukur anak-anaknya mengerti akan pentingnya pendidikan. Ia hanya perlu mendukung dan mendoakan. Sosok yang begitu ramah ini tak ingin apa yang ia alami dialami pula oleh anaknya. Ia berusaha sekuat tenaga bahkan rela mengorbankan apapun demi anaknya. Satu hal yang dipikirkannya hanyalah bagaimana mencari rezeki yang barokah untuk membiayai anak-anaknya sekolah. Tak peduli bagaimana keadaan tembok rumah yang mulai mengelupas, tak peduli atap rumah yang mulai bocor dan tak peduli betapa tuanya motor yang menemani aktivitasnya sehari-hari. Baginya kalau semua masih bisa digunakan, ia tidak akan mengganti dengan yang baru.
Menurutnya, menuntut ilmu sampai setinggi-tingginya itu penting. Orang yang berilmu dan dapat bermanfaat bagi masyarakat akan mempunyai derajat tersendiri. Tak mau kalah dengan anak-anaknya, ia juga menuntut ilmu dengan caranya sendiri. Suami dari Nasi’ah ini secara rutin membaca tafsiran ayat demi ayat yang terdapat di Al Quran untuk mendamaiakan hati dan pikirannya. Dengan begitu, berarti ia sudah menambahkan sedikit ilmu ke memory yang dipunyainya untuk diamalkan suatu saat nanti ketika dibutuhkan.
Pandangannya Tentang Jurnalis
Kadun sebagai sosok ayah sekaligus kepala keluarga tak memaksakan anaknya untuk mengikuti kehendaknya dalam menentukan masa depan. Ia percayakah semua masa depan kepada anaknya masing-masing. Karena menurutnya, yang akan menjalani kehidupan itu anaknya bukan dirinya, ia hanya perlu mengarahkan serta mendoakan apa yang dilakukan anaknya untuk meraih masa depan yang diinginkan.
Termasuk pilihan yang dijalankan putri kedua-nya yang memilih untuk menggeluti dunia jurnalistik. Sebenarnya cak kat kurang setuju dengan pilihan anaknya, akan tetapi ia sadar bahwa bidang itu yang diminati putri semata wayangnya. Baginya menjadi seorang jurnalis itu cukup berat, seorang jurnalis harus lari kesana kemari mengejar narasumber untuk mendapatkan informasi. Seorang jurnalis harus dituntut untuk hidup dibawah tekanan garis kematian. Seorang jurnalis tentu bakal menghabiskan waktunya untuk terjun di lapangan dengan resiko kematian yang mengancam kapanpun, apalagi kalau misalkan nantinya akan ditugaskan di daerah konflik.
“Sebenarnya saya lebih setuju kelak anak saya menjadi seorang guru lantaran ia seorang perempuan,” ucap pria ramah ini. Namun, ia sadar tak mungkin ia memaksakan kehendaknya. Ia begitu menyayangi putra-putrinya dengan caranya sendiri. Sosok ayah satu ini membiarkan anaknya untuk menempuh jalan kesuksesannya masing-masing. Entah apa yang bakal dilakukan anaknya, asalkan itu pekerjaan yang halal dengan sepenuh hati orang tua akan mendukung dan senantiasa mendoakan.”Kita tak akan tau apa yang akan terjadi dimasa depan, yang terpenting sekarang kita berusaha dan berdoa. Semua sudah ada yang menentukan,” lontar cak Kad dengan yakin dan mantap.
Mengakhiri ceritanya, sebagai orang tua ia berharap dimanapun putra – putrinya berada, kelak anak-anaknya mampu mengamalkan ilmu yang diperolehnya saat ini untuk turut memajukan bangsa dan Negara. Ia berharap kelak anaknya akan bermanfaat bagi masyarakat. Sebab ia percaya bahwa sebaik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya.

Berita


Pengadilan Perintahkan Gembong Narkoba Bayar Rp 3,5 Triliun dalam 28 Hari

  • Rabu, 6 November 2013 | 19:06 WIB
Gembong narkoba Curtis "Cocky" Warren menuruni mobil tahanan saat akan menjalani sidang. Pengadilan Jersey memerintahkan agar Warren membayar uang ganti rugi sebesar Rp 3,5 triliun dalam waktu 28 hari atau mendekam 10 tahun lagi di penjara. | Sky News

Curtis "Cocky" Warren, salah satu pengedar narkoba terbesar Eropa, saat ini tengah menjalani hukuman penjara 13 tahun akibat menyelundupkan ganja bernilai 1 juta poundsterling ke Jersey. Warren dijadwalkan bebas pada Januari dari penjara Belmarsh.

Namun, pria berusia 50 tahun ini terancam tak bisa bebas dan harus mendekam lagi di dalam penjara setelah pengadilan Jersey memerintahkan dia membayar ganti rugi 198 juta poundsterling.

"Pengadilan Jersey memerintahkan agar uang sebesar 198 juta poundsterling disita dari Curtis Warren," demikian pernyataan Departemen Hukum Jersey.

Perintah pengadilan Jersey ini diyakini sebagai sebuah perintah penyitaan dengan nilai terbesar di kepulauan Inggris dan Eropa.

"Proses penyitaan ini adalah hasil investigasi ekstensif selama bertahun-tahun terhadap karier kriminal dan keuangan salah seorang penjahat terbesar di Eropa," lanjut Departemen Hukum Jersey.

Jaksa menuding Warren melakukan pencucian uang hasil penyelundupan narkoba sebesar 10 juta hingga 15 juta poundsterling.

"Terdapat bukti-bukti yang terkait penyelundupan kokain antara 1991-1996 yang menghasilkan banyak uang," lanjut departemen hukum.

Jumlah kokain yang diselundupkan beragam, mulai dari 500 kilogram hingga beberapa ton yang membuat Warren meraup keuntungan sangat besar.

"Dua ton kokain saja bisa dijual dengan harga 40 juta poundsterling di Inggris," tambah pernyataan itu.

Di dalam penjara La Moye di Jersey, menurut Badan Kriminal Nasional (NCA), Warren masih mengendalikan kerajaan narkobanya, saat menanti sidang yang digelar antara 2007 dan 2009.

Di dalam penjara, Warren diketahui menggunakan telepon genggam untuk menghubungi rekan-rekan bisnis narkobanya. Dari hasil penyelidikan polisi saat berada di tahanan antara Maret 2008 hingga Oktober 2009, Warren melakukan 35.000 panggilan telepon ke 41 negara.

Dengan bukti-bukti itulah, pengadilan Jersey memerintahkan penyitaan uang Warren dalam jangka waktu 28 hari. Jika dalam jangka waktu itu Warren tak bisa menyediakan uang sebesar Rp 3,5 triliun, dia harus mendekam 10 tahun lagi di penjara.