Sebuah kisah seorang wanita yang dari kecil merasakan kesusahan.
Wanita itu bernama Tari. Dia dilahirkan di jakarta.
Pada awalnya, keluarga Tari baik-baik saja. Tari adalah anak yang sangat baik. Sampai pada akhirnya, orang tua Tari bercerai. Setelah itu Tari tinggal bersama ayahnya. Kemudian ayah Tari menikah dengan seorang wanita. Tari pikir dia akan bahagia memiliki ibu baru. Namun ternyata ibu tiri Tari sangat jahat. Setiap kali ayah Tari pergi bekerja, Tari selalu di siksa. Tari di perlakukan seperti pembantu di rumahnya sendiri.
Pada akhirnya ayahnya mengetahui hal itu, namun ayahnya tidak bereaksi apapun. Hanya terkadang sedikit membela Tari. Mungkin lama kelamaan Tari sudah tidak kuat ikut dengan ibu tirinya. Lalu ayah Tari membantu Tari untuk pergi dari rumah.
Tari pergi menemui ibu kandungnya. Tapi kehidupan Tari tidak kunjung membaik.
Ibu kandung Tari telah menikah dengan seorang pengusaha dan telah dikaruniai seorang anak perempuan. Tari memang di terima oleh ibu kandungnya, namun ibu kandungnyapun tidak memperlakukan dia dengan baik. Selama tinggal dengan Ibu kandungnya, Tari selalu ikhlas membantu pekerjaan ibunya walaupun ia tau adik tirinya saja tidak melakukan apa-apa dirumah. Tari hanya sekolah sampai kelas 6 SD, karna ibu kandungnya mengaku tidak punya uang. Padahal Ibu kandungnya adalah orang mampu.
Hal yang paling mengejutkan Tari adalah saat ia tau ternyata selama ini ibu kandung Tari mengatakan kepada suami, anak, dan para tetangganya bahwa Tari adalah seorang pembantu. Sejujurnya hati Tari sangat sakit mendengar hal itu. Namun apa boleh buat, Tari merasa hanya numpang dengan keluarga barunya. Hati Tari sakit saat yang lain makan di meja makan, Tari makan dengan pembantu di dapur. Pada saat lebaranpun, baju Tari di samakan oleh pembantunya. Sungguh sakit hati Tari saat itu.namun Tari tetap bersabar. Sampai Akhirnya Tari di jodohkan oleh Ibu kandungnya.
Kehidupan Tari mulai membaik setelah Tari menikah dan memiliki anak perempuan. Biarpun hidup sederhana, tapi Tari bahagia. Namun selang beberapa tahun, suami Tari meninggal karena kecelakaan. Tari sangat terpukul. Akhirnya Tari pun kembali tinggal dengan ibu kandungnya. Ibu kandungnya menerima Tari dan anaknya dengan syarat Tari harus bekerja. Jika sehari saja Tari tidak bekerja, anaknya tidak akan di beri makan oleh ibu kandung Tari.Tari bekerja keras untuk anaknya. Sampai akhirnya Tari menemukan pria yang baik dan akhirnya Tari pun kembali menikah. Tari sangat bahagia dengan keluarga barunya. Tari pun kembali di karuniai anak perempuan. Namun sayang, saat anak keduanya kelas 4 SD, suaminya kembali meninggal karna mengalami serangan jantung. Tari sangat terpukul saat itu.
Kepergian suaminya tidak membuat Tari kembali ke rumah ibu kandungnya lagi. Tari tinggal dirumahnya sendiri bersama anak-anaknya. Beruntung Tari memiliki para tetangga yang baik. Tari bekerja keras membanting tulang untuk menghidupi anak-anaknya biarpun tanpa suami.
Ibu kandung Tari pun akhirnya meninggal. Tari tidak sedikitpun menerima warisan dari ibunya. hanya anak keduanya saja yang menerima warisan itu. Namun Tari tidak berkecil hati saat itu. Karna memang Tari tidak mengharapkan uang warisan dari ibunya.
Anak-anak Tari pun mulai beranjak dewasa dan tumbuh menjadi anak-anak yang berbakti. Biarpun hidup dalam kesederhanaan, Tari bahagia memiliki anak-anak berbakti seperti mereka.
Awalnya, anak pertama Tari bekerja seagai karyawan di sebuah perkantoran. Lama kelamaan karir anak pertama Tari mulai membaik. Dia pun tak lupa pada keluarganya. Sedikit demi sedikit kehidupan Tari mulai membaik. Pada akhirnya, kehidupan Tari dan anak-anaknya sangat lebih dari sekedar cukup.Tari pun akhirnya bahagia dengan kehidupannya sekarang.
Kejadian ini menunjukkan bahwa roda hidup itu berputar. Jika awalnya kita merasa terpuruk, pada akhirnya akan ada waktu yang indah. Seperti Tari yang awalnya terpuruk dengan kehidupannya, sekarang telah bangkit dan hidup bahagia bersama anak-anaknya.
Minggu, 11 November 2012
Sabtu, 10 November 2012
Tugas 2
Definisi keindahan dan kesimpulannya.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Plato
Kesimpulan :
Keindahan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan.
Keadaan yang enak dipandang, cantik, dan elok.
Keindahan berasal dari kata Indah, yang artinya bagus, permai,
cantik, elok. Benda yang mempunyai nilai dan sifat keindahan adalah
seni, pemandangan alam, manusia, suara, warna dan benda-benda lain yang
memiliki keindahan. Ruang lingkup keindahan bagi manusia sangat luas
sesuai dengan keanekaragaman manusia dan disesuaikan dengan perkembangan
peradaban teknologi, sosial, budaya saat ini. Keindahan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan ini. dimanapun dan kapanpun dapat menikmati
keindahan.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan juga bersifat
universal artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan
tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Menurut ilmu filsafat seni manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Lewat panca indera manusia dapat menikmati keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, serta berupaya untuk dapat menikmatinya dalam waktu yang lama. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan.
Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie, keindahan adalah ide kebaikan
b. Menurut Pluto, watak yang indah dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles, keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
Jadi, pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi Keindahan seni. Keindahan alam, Keindahan moral, dan Keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetis murni
Yaitu menyangkut pengalaman estetis seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
B. NILAI ESTETIK
The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengetian keindahan disebut nilai estetik.
Ada dua nilai terpenting dalam keindahan
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal.
2. Nilai intrinsik adalah sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut.
Contoh:
(1) Tari, tarian Damarwulan-minakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak-geriknya.
Penjelasannya:
Tarian yang disebut halus dan kasar.merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian merupakan nilai instrinsik
RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :
• TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
• TEORI METAFISIK
Teori semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.
• TEORI PSIKOLOGIS
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).
• TEORI KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah, atau disesuaikan dengan kulitnya.
• TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif. Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan menampakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alarn pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif.
Pendukung teori obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat, sedang pendukung teori subyektif ialah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke. Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan, bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada sesuatu benda.
Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam din seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.
• TEORI PERIMBANGAN
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kualitas dari benda-benda. Kualitas bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abab 5 sebelum Masehi sampai abab 17 di Eropa. Sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.
Keindahan tidak luput dari ciptaan Tuhan yang sangat luar biasa. seperti keindahan alam yang dapat dilihat di puncak gunung, pemandangan alam seperti itu tidak dapat diciptakan oleh siapapun karena itu adalah ciptaan Tuhan. Manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu hal yang memiliki keindahan karena dengan keindahan kehidupan ini akan menjadi lebih berwarna dan indah.
Sumber:
http://hanyhanhan.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-keindahan.html
http://zarapintar.wordpress.com/2012/04/23/manusia-dan-keindahan/
Buku Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji yang diterbitkan oleh Gunadarma.
Menurut ilmu filsafat seni manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Lewat panca indera manusia dapat menikmati keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, serta berupaya untuk dapat menikmatinya dalam waktu yang lama. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan.
Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie, keindahan adalah ide kebaikan
b. Menurut Pluto, watak yang indah dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles, keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
Jadi, pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi Keindahan seni. Keindahan alam, Keindahan moral, dan Keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetis murni
Yaitu menyangkut pengalaman estetis seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
B. NILAI ESTETIK
The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengetian keindahan disebut nilai estetik.
Ada dua nilai terpenting dalam keindahan
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal.
2. Nilai intrinsik adalah sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut.
Contoh:
(1) Tari, tarian Damarwulan-minakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak-geriknya.
Penjelasannya:
Tarian yang disebut halus dan kasar.merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian merupakan nilai instrinsik
RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :
• TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
• TEORI METAFISIK
Teori semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.
• TEORI PSIKOLOGIS
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).
• TEORI KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah, atau disesuaikan dengan kulitnya.
• TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif. Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan menampakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alarn pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif.
Pendukung teori obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat, sedang pendukung teori subyektif ialah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke. Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan, bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada sesuatu benda.
Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam din seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.
• TEORI PERIMBANGAN
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kualitas dari benda-benda. Kualitas bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abab 5 sebelum Masehi sampai abab 17 di Eropa. Sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.
Keindahan tidak luput dari ciptaan Tuhan yang sangat luar biasa. seperti keindahan alam yang dapat dilihat di puncak gunung, pemandangan alam seperti itu tidak dapat diciptakan oleh siapapun karena itu adalah ciptaan Tuhan. Manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu hal yang memiliki keindahan karena dengan keindahan kehidupan ini akan menjadi lebih berwarna dan indah.
Sumber:
http://hanyhanhan.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-keindahan.html
http://zarapintar.wordpress.com/2012/04/23/manusia-dan-keindahan/
Buku Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji yang diterbitkan oleh Gunadarma.
Pandangan Plato tentang Keindahan
Pemahaman Plato tentang keindahan yang dipengaruhi pemahamannya tentang dunia indrawi, yang terdapat dalam Philebus. Plato berpendapat bahwa keindahan yang sesungguhnya terletak pada dunia ide. Ia berpendapat bahwa kesederhanaan adalah ciri khas dari keindahan, baik dalam alam semesta maupun dalam karya seni. Namun, tetap saja, keindahan yang ada di dalam alam semesta ini hanyalah keindahan semu dan merupakan keindahan pada tingkatan yang lebih rendahSumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Plato
Kesimpulan :
Keindahan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan.
Keadaan yang enak dipandang, cantik, dan elok.
Sabtu, 20 Oktober 2012
Tugas Puisi
IBU
siapa kira cinta yang paling sempurna itu adalah milik-mu
seorang perempuan, berparas ayu
siapa kira seorang perempuan seperti-mu punya hidup yang begitu tegar
hidup yang akhirnya membentuk mu menjadi seorang yang keras
tapi,tunggu... hidup-mu tidak dapat mengubah hati lembut mu
sedih rasanya ketika ku tak dapat ikut melihat hidup dari kacamata-mu
seringkali juga rasanya aku dongkol, ingin marah
tanpa tau dan tanpa ingin mengerti bagaimana inginmu untuk hidup ku
maaf.. maaaf ibu
ya, perempuan berparas ayu dan berhati tegar selembut sutra itu
ku panggil ibu
dia ibu dan juga ayah bagiku, hebat bukan?
Minggu, 14 Oktober 2012
Tulisan 1
Menurut saya, kepribadian bangsa timur sangat identik dengan benua asia khususnya
Indonesia. Kepribadian bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan
yang lebih tinggi dibanding budaya barat. Selain itu, kepribadian bangsa
timur khususnya Indonesia juga lebih terbuka dan ramah terhadap
bangsa atau negara lain. Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain
hal ini dibuktikan dengan adanya sikap saling tolong menolong dengan
sesama dan bergotong royong. Dan kebanyakan masyarakatnya lebih beragama. Ini sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal
serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat.
Indah Lestari
2SA04
13611562
Indah Lestari
2SA04
13611562
Sabtu, 06 Oktober 2012
Tugas Softskill
1. Jelaskan mengenai definisi dari ilmu sosial dasar, dari 3 sumber! Buat kesimpulan!
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara.
Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.
Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin ikeilmuannya.n Perguruan tigngi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” tidak mau dan peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.
Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas.
1. Kemampuan akademis ; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya
2. Kemampuan professional ; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3. Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dengan seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadai sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya.
ISD, sebagai bagian dari MKDU, mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. ISD sebagai mana dengan IBD dan IAD, bukanlah pengantar disiplin ilmu tersendiri,tetapi menggunakan pengertian-pengertian ( fakta, teori, konsep) yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah antara lain :
1. berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)
2. Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial laindalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tapi juga amat banyak persamaan kepentingan kebutuhabn serta persamaan dalam pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan-pertentnagan maupun hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat kita.
Tegasnya ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialna dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkugnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.
Sebagai salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan cirri-cri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap an tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
Ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ) : Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) : ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Kehidupan
manusia sebagai mahluk sosial selalu dihadapkan kepada masalah sosial
yang tdak dapat dipisahkan dalah kehudupan. Masalah sosial ini timbul
sebagai akibat dari hubungannya dengan sesame manusia lainnya dan akibat
tingkah lakunya.masalah sosial ini idaklah sama antara masyarakat yang
satu dengan masyarakat lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat
perkembangan kebudayaannya, serta sifat kependudukannya, dan keadaan
lingkungan alamnya.
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa maalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat denan nailai-nilai moral dan pranata-pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia itu terwujud. Pengertian masalah sosial memiliki dua pendefinisian: pertama pendefinisian menurut umum, kedua menurut para ahli. Menurut umum atau warga masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial.
Menurut para ahli, masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekecauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan..
Contoh pedagang kaki lima. Menurut definisi umum, pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bagi warga masyarakat pada taraf ekonomi tertentu. Sebaliknya para ahli perencanaan kota menyatakan pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan. Batasan lebih tegas lagi dikemukakan oleh Leslie (1974) yang disitat oleh Parsudi (1981), bahwa masalah sosial adalah suatu kondisi yang mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, oleh karena itu dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
http://grenalio.phpnet.us/blog.php?module=detailinformasi&id=40
http://robertusbeny.blogspot.com/2012/01/pengertian-tujuan-ilmu-sosial-dan-ilmu.html
LATAR BELAKANG, PENGERTIAN DAN TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara.
Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.
Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin ikeilmuannya.n Perguruan tigngi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” tidak mau dan peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.
Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas.
1. Kemampuan akademis ; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya
2. Kemampuan professional ; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3. Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dengan seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadai sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya.
ISD, sebagai bagian dari MKDU, mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. ISD sebagai mana dengan IBD dan IAD, bukanlah pengantar disiplin ilmu tersendiri,tetapi menggunakan pengertian-pengertian ( fakta, teori, konsep) yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah antara lain :
1. berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)
2. Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial laindalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tapi juga amat banyak persamaan kepentingan kebutuhabn serta persamaan dalam pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan-pertentnagan maupun hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat kita.
Tegasnya ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialna dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkugnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.
Sebagai salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan cirri-cri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap an tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
Ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ) : Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) : ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa maalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat denan nailai-nilai moral dan pranata-pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia itu terwujud. Pengertian masalah sosial memiliki dua pendefinisian: pertama pendefinisian menurut umum, kedua menurut para ahli. Menurut umum atau warga masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial.
Menurut para ahli, masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekecauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan..
Contoh pedagang kaki lima. Menurut definisi umum, pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bagi warga masyarakat pada taraf ekonomi tertentu. Sebaliknya para ahli perencanaan kota menyatakan pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan. Batasan lebih tegas lagi dikemukakan oleh Leslie (1974) yang disitat oleh Parsudi (1981), bahwa masalah sosial adalah suatu kondisi yang mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, oleh karena itu dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
http://grenalio.phpnet.us/blog.php?module=detailinformasi&id=40
PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR
ilmu
social dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah –
masalah social yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan
oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta,
konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian
dalam lapangan ilmu-ilmu social. pengetahuan yg menelaah masalah2
sosial, khususnya masalah – masalah yg diwujudkan oleh masyarakat
Indonesia, dengan menggunakan Teori – teori yg berasal dari berbagai
bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu – ilmu sosial (seperti
Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi,
Psikologi Sosial dan Sejarah)http://robertusbeny.blogspot.com/2012/01/pengertian-tujuan-ilmu-sosial-dan-ilmu.html
Pengertian Ilmu Sosial Dasar
Ilmu sosial dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial dan sesuai dengan ilmu-ilmu dasar kesosialan sebagai manusia.
Pengertian Ilmu sosial Dasar yang dipelajari diperguruan Tinggi:
Ilmu social dasar adalah salah satu mata kuliah softskill yang merupakan mata kuliah yang wajib diberikan di perguruan tinggi. Mata kuliah ini menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian para mahasiswa, terutama dalam bidang sosial. Berbeda dengan mata kuliah lainnya adalah yang bertujuan untuk menopang keahlian dalam disiplin ilmunya.
Ilmu sosial dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial dan sesuai dengan ilmu-ilmu dasar kesosialan sebagai manusia.
Pengertian Ilmu sosial Dasar yang dipelajari diperguruan Tinggi:
Ilmu social dasar adalah salah satu mata kuliah softskill yang merupakan mata kuliah yang wajib diberikan di perguruan tinggi. Mata kuliah ini menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian para mahasiswa, terutama dalam bidang sosial. Berbeda dengan mata kuliah lainnya adalah yang bertujuan untuk menopang keahlian dalam disiplin ilmunya.
Tujuan ilmu sosial dasar :
· Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
· Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian warga Indonesia agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas.
· Warga Indonesia memiliki sikap dan tingkah laku yang baik dalam masyarakat.
· Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka.
· Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha menanggulanginya.
· Menyadari bahwa setiap masalah yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks.
Ruang Lingkup ISD
ISD meliputi dua kelompok utamam, studi manusia dan masyarakat dan studi
lembaga – lembaga sosial. yg terutama terdiri atas psikologi,
sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian terdiri atas ekonomi dan
politik.
Sasaran STUDI ISD adalah aspek – aspek yg paling dasar yg ada dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah – masalah yg
terwujud dari padanya.
Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk
dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita
dapat mengindentifikasi kenyataankenyataan sosial dan memahami sejumlah
konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu
Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu,
1. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda
oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang
disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita
menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.
ISD meliputi dua kelompok utamam, studi manusia dan masyarakat dan studi
lembaga – lembaga sosial. yg terutama terdiri atas psikologi,
sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian terdiri atas ekonomi dan
politik.
Sasaran STUDI ISD adalah aspek – aspek yg paling dasar yg ada dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah – masalah yg
terwujud dari padanya.
Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk
dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita
dapat mengindentifikasi kenyataankenyataan sosial dan memahami sejumlah
konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu
Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu,
1. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda
oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang
disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita
menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.
2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang
kenyataankenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer
saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial
yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial.Sebagai contoh dari konsep
dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan kosep “Kesatuan
sosial”. Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas, maka dapat kita
pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat :
3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat
dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan
lainnya saling berkaitan.
Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan Ilmu Sosial
Dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok bahasan. Dari ke delapan Pokok
Bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar
diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6. Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat.
kenyataankenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer
saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial
yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial.Sebagai contoh dari konsep
dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan kosep “Kesatuan
sosial”. Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas, maka dapat kita
pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat :
3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat
dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan
lainnya saling berkaitan.
Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan Ilmu Sosial
Dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok bahasan. Dari ke delapan Pokok
Bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar
diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6. Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat.
Kesimpulan :
Ilmu sosial dasar adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia tentang masalah sosial, dan juga membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Khususnya
kehidupan masyarakat Indonesia dengan menggunakan
pengertian-pengertian. Ilmu sosial bukanlah suatu bidang keahlian
ilmu-ilmu sosial tertentu, tetapi berasal berbagai bidang pengetahuan
dalam berbagai ilmu-ilmu sosial seperti, sosiologi, sejarah ,
antropologi, psikologi sosial.
Selasa, 05 Juni 2012
Tugas Kepariwisataan 4
Berikan analisis anda mengapa pariwisata memerlukan dasar undang-undang untuk melakukan kegiatannya?
Jawab : Supaya wisata di suatu daerah tidak hanya dikelola oleh satu pihak (pengusaha). dg adanya UU tersebut warga setempat dapat ikut serta mengelola wisata ditempat itu dan mendapatkan keuntungan dari wisatawan yang datang. Tidak hanya itu saja, itu juga dapat memberikan kepastian hukum terhadap penyelenggara maupun wisatawan dalam pelaksanaan kegiatan pariwisata sehingga baik penyelenggara dan wisatawan mendapatkan rasa aman dan nyaman ketika kegiatan pariwisata berlangsung.
Jawab : Supaya wisata di suatu daerah tidak hanya dikelola oleh satu pihak (pengusaha). dg adanya UU tersebut warga setempat dapat ikut serta mengelola wisata ditempat itu dan mendapatkan keuntungan dari wisatawan yang datang. Tidak hanya itu saja, itu juga dapat memberikan kepastian hukum terhadap penyelenggara maupun wisatawan dalam pelaksanaan kegiatan pariwisata sehingga baik penyelenggara dan wisatawan mendapatkan rasa aman dan nyaman ketika kegiatan pariwisata berlangsung.
1.
Rabu, 02 Mei 2012
Tugas Kepariwisataan 3
1. Berikan analisis kekurangan & kelebihan pariwisata secara individu dan secara group!
1.
2.
Supporting Tourism
Superstructure sebenarnya adalah fasilitas tambahan yang khusus dan tidak semua
biro/agen perjalanan memiliki. Dapat berupa macam-macam seperi dapat tambahan
party in NightClub, atau souvenir cendramata yang dapat mengingatkan wisatawan
bahwa Ia pernah berkunjung ke tempat tersebut. Intinya berguna untuk menarik
minat wisatawan untuk datang kembali ke tempat wisata tersebut.
*Kalau wisata individu (perorangan)
Kekurangannya :
Biaya relatif lebih
mahal
Suasana perjalanan
kurang seru (kecuali honeymoon)
Kelebihannya :
Lebih bebas jika
ingin berjalan-jalan tidak butuh pemandu
* Kalau wisata bergroup (rame-rame)
Kekurangannya :
Kurang leluasa dalam
hal waktu untuk berjalan-jalan
Selalu di awasi oleh
pemandu
Kelebihannya :
Potongan harganya
banyak
Dijamin keselamatan
dan segala akomodasi oleh pemandu
Lebih ramai
Menapaki Desa Bukchon Hanok, Museum Jalanan di Korsel
Desa Bukchon Hanok di Jongno-gu, Seoul merupakan tempat pas untuk Anda yang ingin memelajari kebudayaan Korea Selatan. Di sana ada Istana Gyeongbokgung, Istana Changdeokgung, dan Kuil Jongmyo. Inilah 'Museum Jalanan' Korsel.
Memelajari Korea Selatan tak hanya sebatas menarik di musik K-Pop dan perkembangan dramanya saja. Memelajari kebudayaan juga tak kalah seru. Desa Bukchon Hanok di Jongno-gu siap menyajikan pelajaran Korea Selatan dengan cara yang berbeda. Anda bisa mengetahui sejarah sekaligus kesenian Korsel di satu tempat.
'Museum Jalanan', itulah istilah yang diberikan untuk Desa Bukchon Hanok. Julukan itu diberikan karena sepanjang jalan di desa ini terkenal akan situs-situs bersejarah, aset budaya, tak lupa cerita rakyatnya.
Tempat pertama yang bisa Anda datangi adalah Kuil Gyeonggijeon. Kuil Gyonggijeon adalah tempat wisata yang terkenal di Korsel. Pemandangan yang disajikan dari tempat ini sangat indah, dan sering dijadikan lokasi syuting. Pepohonan hijau dan tuanya bangunan menambah kesan eksotis dari tempat ini.
Kuil ini pertama kali didirikan pada tahun 1410 saat Raja Tae-jo Lee berkuasa. Kuil yang berada di Jeollabuk-do ini, menjadi landmark Desa Bukchon Hanok, seperti yang ditulis website resmi pariwisata Korsel, Rabu (2/5/2012). Jadi, belum lengkap datang ke Bukchon Hanok, kalau tak singgah di Kuil Gyeonggijeon.
Tempat kedua yang harus Anda datangi adalah Istana Gyeongbokgung yang bertempat di Sajing-ro. Istana ini merupakan pusat kegiatan pemerintahan Dinasti Joseon yang memerintah Korsel dari 1392 hingga 1910.
Saat berkunjung ke Istana Gyeongbokgung, pelancong bisa merasakan atmosfer budaya kerajaan Korea. Bagaimana suasana istana saat masih ditempati bisa Anda rasakan lewat ruang-ruang yang masih terawat dengan baik. Masuklah ke ruang kerja, ruang keluarga, ruang pertemuan hingga ruang peristirahatan, dan rasakan menjadi keluarga kerajaan meski sesaat.
Istana yang ada di Desa Bukchon Hanok ternyata bukan cuma Gyeongbokgung saja, masih ada istana Changdeokgung. Kerajaan kedua yang ada di Desa Bukchon Hanok ini telah dibangun sejak tahun 1405. Sama seperti Istana Gyeongbokgung, Istana Changdeokgung juga ditempati raja-raja Joseon. Bahkan, Changdeokgung merupakan istana utama raja.
Jika datang ke Istana Changdeokgung, Anda bisa melihat istana yang masih terawat dengan baik. Pelancong bisa melihat area istana yang memang sengaja dibuka untuk umum, seperti tempat tinggal keluarga, taman belakang, tempat peristirahatan dan paviliun. Karena hampir seluruh bagian istana masih terawat dengan baik, Changdeokgung pun dianugerahi sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO.
Masih jalan-jalan di Desa Bukchon Hanok, Anda bisa melihat rumah tradisional Korea yang terbuat dari kayu, dinamakan Hanok. Tidak sulit menemukan rumah tradisional ini karena tersebar banyak di dalam desa. Hanok paling besar dinamakan Hagindang, dibangun pada zaman Joseon.
Puas melihat-melihat istana di Bukchon Hanok, saatnya jalan-jalan ke pusat budaya tradisionalnya. Pusat Kebudayaan Bukchon, baru dibuka pada tahun 2002 lalu. Di sini, turis akan diberitahu mengenai sejarah dan aset budaya Bukchon.
Berbagai jenis kesenian Korsel juga bisa langsung Anda pelajari di sini. Seorang guru seni di pusat kebudayaan, siap mengajarkan Anda kaligrafi, lukisan rakyat, tenun tradisional, dan sulaman tradisonal. Dijamin seru!
Nah, untuk pengunjung yang senang dengan kebudayaan Korsel, manfaatkan pula kunjungan ini untuk memelajari budaya Korsel, khususnya Bukchon lebih detil. Anda bisa mengetahui bagaimana upacara minum teh berlangsung, juga bagaimana cara hidup rakyat Korsel. Eits, ada satu hal yang tidak boleh ketinggalan, menonton film dan pertunjukkkan menjadi hal wajib saat ke Pusat Kebudayaan Korsel.
Menapaki Museum Jalanan di Desa Bukchon Hanok memang sangat menarik. Pelancong bisa langsung memelajari kebudayaan dan kesenian dalam sekali perjalanan.
Sumber : http://travel.detik.com/read/2012/05/02/135342/1907125/1025/menapaki-desa-bukchon-hanok-museum-jalanan-di-korsel?vt22021024
Langganan:
Postingan (Atom)